KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita
jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini,
lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan
yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Kami mengucapkan terima kasih sebelum dan sesudahnya
kepada Dosen serta teman-teman sekalian
yang telah membantu, baik bantuan moril maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan, baik dari segi tata
bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman
sekalian, yang kadangkala hanya menuruti
egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah kami di lain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini
ialah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi,
teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi
atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi
yang telah ada.
Depok, Juni
2015
Penulis
( Ardi Putra )
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Kemiskinan merupakan masalah yang
selalu ada pada setiap Negara. Permasalahan kemiskinan tidak hanya terdapat di
negara-negara berkembang saja, bahkan di negara maju juga mempunyai masalah
dengan kemiskinan. Kemiskinan tetap menjadi masalah yang rumit, walaupun fakta
menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di negara berkembang jauh lebih besar
dibanding dengan negara maju. Hal ini dikarenakan negara berkembang pada
umumnya masih mengalami persoalan keterbelakangan hampir di segala bidang,
seperti : kapital, teknologi, kurangnya akses-akses ke sektor ekonomi, dan lain
sebagainya.
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi,
yakni kemiskinan alamiah dan buatan. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain
akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan
bencana alam. Kemiskinan buatan terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di
masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana
ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka tetap miskin.
Penyebab orang menjadi miskin adalah
karena ia terjebak dalam perangkap kemiskinan kemiskinan materil, kelemahan
jasmani, isolasi, kerentanan, dan ketidakberdayaan. Ini masalah sosial dan
kultural. Makanya penanggulangan kemiskinan mesti melibatkan transformasi
sosial dan kultural juga, termasuk perubahan nilai-nilai (misal : etos kerja).
Pembagian sesuatu yang gratis adalah langkah tidak karena membudayakan
kemiskinan.
Pembangunan ekonomi yang salah satu
tujuannya menghapus atau setidak-tidaknya mengurangi kemiskinan, dalam
realitasnya justru sering kali menimbulkan kemiskinan baru. Bahkan lebih
daripada sekadar paradoks, realitas kemiskinan diyakini atau paling tidak
disinyalir justru merupakan salah satu produk pembangunan Dalam konteks itulah
pembicaraan mengenai modal menjadi amat relevan sebab faktanya orang kerap kali
menjadi miskin (mengalami pemiskinan) dalam proses pembangunan karena orang
tersebut tidak memiliki cukup modal.
Saran
Bagi peminat studi ilmu sosial
pertanian, makalah ini hanya merupakan bagian terkecil dari sekian banyak
referensi penelitian pengentasan kemiskinan di pedesaan, dan sedikit banyaknya
menjelaskan masalah umum tentang kemiskinan yang bisa diambil dan dimanfaatkan
ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat. Apabila ingin mengembangkan untuk
menjadi model penelitian sejenis, akan lebih baik jika referensi yang digunakan
lebih komprehensif dan lebih terarah demi pencapaian maksud yang diinginkan.