Senin, April 27, 2015

SOLIDARITY...?

Solidaritas itu apa sih? Solidaritas adalah rasa kebersamaan,rasa kesatuan kepentingan, rasa simpati, sebagai salah satu anggota dari kelas yang sama. Atau bisa di artikan perasaan atau ungkapan dalam sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama.
Contoh solidaritas dalam lingkup kelas entah kenapa gue ga yakin kalau dari pengalaman pribadi gue  misalkan ngadain reuni nih tapi yang ngumpul itu-itu aja padahal dulu sempet yakin kita itu kompak dan bakal sama-sama terus sampai tuahalah. Ya mungkin waktu nya ga ada, ada yang merantau, ada yang sebenernya free tapi males dateng karena ada mantan, ada lagi mungkin ga dateng karena dulu nya merasa terasingkan di kelas, ada lagi yang sebenernya free tapi dia bakal dateng kalau sahabat nya juga dateng. Klasik.
Satu contoh lagi dalam lingkup pertemanan yang gue amatin dari beberapa kelompok pertemanan. Ada saat  nya saling ngomongin tapi kemudian kalau ketemuan dengan personil lengkap topeng terpasang lagi. Cewek nih kebanyakan. Gue juga cewek dan mengakui pernah ngalamin sendiri.
Belum lagi ada temen lama yang tetiba ngehubungin terus basa-basi dulu baru deh minta bantuan. Itu judul nya “Dateng Kalau Ada Butuh nya Aja”. Mending ke laut aje deh lo kawin sama pesut.
Ada lagi temen yang kayak nya asik banget sama temen baru nya. Terus pas ketemuanjuga jadi orang yang beda. Mending jadi orang yang lebih baik. Ini malah acakadut entah gimana pergaulannya. Nyesek.
Dari pemikiran-pemikiran itu sih gue nganggep solidaritas itu bullshit. Kalau saat ini ada yang bilang “Duh terkesan deh sama kelas kita ini, gue yakin kita bakal kompak terus sampe tua!” Masa? Kalian memang orang-orang yang baik kawan karena kalian telah mengisi cerita hidup yang nanti nya akan bernama kenangan. Tapi gue ga yakin kekompakan itu masih ada apa nggak di masa depan.
Sebelumnya minta maaf banget kalau ada yang beda pendapat sama gue ini bukan nya gue anti-social justru gue seneng banget di kelilingi teman-teman yang baik dan sahabat yang selalu mau dengerin.
Karena yang gue sayangkan, dalam hidup, gue atau kita nggak bisa menghindari fase ‘datang dan pergi’ orang-orang yang kita kenal. Saking seringnya, itu membuat gue lelah kayak nya ya. Pasti pernah lah ngalamin.
Lelah dengan perkenalan, lelah dengan proses adaptasi, lelah dengan kata selamat tinggal.
Analogi nya kita ada di sebuah halte dan bus. Lo akan menyaksikan orang yang datang untuk menunggu bus yang akanmengantarkan ke tujuannya, dan kepergian orang setelah sampai ke tujuan terus dateng lagi orang baru belum lagi lo yang justru harus pergi karena udah sampe tujuan. Dan itulah hidup. Datang dan pergi. Hanya sedikit yang menetap.
Di sisi lain we don’t meet people by accident there are meant to cross our path for a reason.
So, gue tetep bakal menikmati lalu lalang orang-orang  sedang dalam perjalanan yang sama kayak gue yaitu menuju tujuan yang terbaik dan pasti nya mereka bakal mengisi kenangan-kenangan yang akan di bawa ke masa depan setelah sampai di tujuan. Kalau udah sampai ke tujuan jangan lupa untuk saling memberi kabar :)
Tapi dalam hal “Gue yakin kita bakal kompak terus sampe tua!”
No, darl.
Nantinya kita akan sibuk sama urusan masing-masing.

CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF

METODE INDUKTIF

Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab. Contoh paragraf Induktif:
Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti brigdance, salsa, free dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.

METODE DEDUKTIF

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
  • Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal   paragraf.
  • Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.
Berikut contohnya :
Contoh paragraf deduktif :
  1. Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah. Ini terjadi karena banyak murid-murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “kebersihan adalah sebagian dari iman”.
Contoh paragraf deduktif dari koran :
  1. KOTA – Jarang ada pasar tradisional yang menyediakan layanan kesehatan seperti pasar Songgolangit Ponorogo. Dinamakan pos kesehatan pasar alias poskespas karena ditujukan melayani pedagang dan pembeli. Tingkat kunjungan pasien mencapai 20 orang perhari kendati letak poskespas itu terpencil di dekat area parkir. “Letakya nyelempit, kalau orang baru pasti bingung mencari, ungkap karmini, salah seorang pedagang yang menjadi pasien setia poskespas Pasar Songgolangit, kemarin (16/8).
  2. Pos kesehatan di pasar itu memang di khususkan melayani pedagang dan pembeli.  Pedagang tidak akan khawatir meninggalkan dagangannya karena haanya berobat masih di kawasan pasar. Mereka dapat antre saat sepi pembeli. “kebanyakan periksa gula darah dan rematik, mayoritas pasiennya berusia tua,” papar Yayuk.(pra/hw)
  3. Ada juga perda penyelenggaraan pendidikan. Aturan itu juga menggariskan sejumlah kebijakan baru di bidang pendidikan. Misalnya, alokasi bantuan personal kepada sisiwa SD, SMP, SMA/MK swasta. Dengan alokasi itu, siswa tidak mampu tidak perlu khawatir memikirkan biaya membeli seragam, hinnga buku tulis. Sebab, pemkot akan menanggung dalam bentuk barang.
Contoh paragraf induktif  :
  1. Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja bakti seminggu sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih  maka kita juga akan sehat.Maka dari itu, kegiatan kerjanbakti sangat penting di lingkungan sekolah.
Contoh paragraf induktif dari koran :
  1. Padalah DPRD Surabaya sudah memproduksi banyak perda. Bila dihitung dari awal 2012, jumlah perda yang di sahkan DPRD mencapai belasan aturan. Namun, sampai kini tak pernak ada proses pengenalan kepada masyarakat.
  2.  Dalam APBD 2012, terungkap dana tersebut  mencapai RP 248 juta. Berdasar alokasi anggaran, sosialisasi sedianya dilakukan terhadap dua ribu orang. Namun, sampai sekarang  dana itu masih utuh alias tak terpakai sama sekali. 
Indonesia adalah negeri yang beraneka ragam. bangsa yang multikultur,banyak sekali kebudayaan yang tersebar dari ujung barat ampai ujung timur. Kebudayan nasional yang menjadi ciri khasbangsa khususnya.sebagai warga yang hidup di Indonesia, sebaiknya saat ini kita harus berpikir bahwa kebudayaan Indonesia mulai harus dijaga. Kenapa kebudayaanbangsa Indonesia harus dijaga? Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebudayaan Indonesia harusdijaga. Diantaranya, banyak orang yang tidak mengenal budayanya sendiri.
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia lebih banyak menyebabkan seseorang malas untuk mengetahui bahkan untuk mengenalnya. sehingga tak heran jika ada orang yang tidak tahu tentang kebudayaan Indonesia. Bahkan dia sempat aneh dan terheran-heran jika melihat tari kecak misalnya atau mendengarkan lagu soleram. karena dia tak pernah mengetahuinya dan memang tak pernah mau tahu.
Tak hanya itu, globalisasi atau medernisasi yang terjadi pada dunia saat ini mempunyai pengaruh besar terhadap kelestarian budaya Indonesia. Melalui modernisasi kebudayaan dengan mudah kebudayaan asing dapat masuk ke Indonesia. Dan memang tidak mengherankan, kita bisa lihat dengan jelasdari beberapa media, kebudayaan asing telah merambah luas ke seluruh penjuru nusantara. Kebudayaan-kebudayaan asing ini ternyata lebih mudah membudaya dari pada kebudayaan asli yang sudah ada. Contohnya saja dalam cara berpakaian, kita lebih sering mengikuti orang-orang di luar sana untuk cara berpakaian.
perbedaan persuasi

Rabu, April 01, 2015

Pengertian Fraud(Kecurangan) dalam Dunia Akuntansi



Dalam akuntansi, dikenal dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan ( error ) dan kecurangan ( fraud ). Kedua jenis kesalahan ini dapat bersifat material dan non material. Perbedaan antara kedua jenis kesalahan ini hanya dibedakan oleh jurang yang sangat tipis, yaitu ada atau tidaknya unsur kesengajaan. Untuk itu dibutuhkan keahlian profesional untuk bisa membedakan antara kedua jenis kesalahan tersebut. Standarpun mengenali bahwa sering kali mendeteksi kecurangan lebih sulit dibandingkan dengan kekeliruan karena pihak manajemen atau karyawan akan berusaha menyembunyikan kecurangan itu.


Fraud merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pihak didalam maupun luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok yang secara langsung merugikan orang lain. Secara umum fraud terdiri dari dua golongan, yaitu pengelapan aktiva ( misapporopriation ) dan kecurangan pelaporan keuangan ( fraudulen financial reporting ). Dalam tulisan ini akan dibahas khusus mengenai kecurangan dalam laporan keuangan (financial statement fraud).



Contoh Kasus Fraud(Kecurangan) yang Pernah Terjadi 

1. Luar Negeri


Perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Amerika Serikat, mengakui telah Melakukan skandal akuntansi yang menyebabkan perdagangan sahamnya di bursa NASDAQ terhenti. Beberapa minggu kemudian, WorldCom menyatakan diri bangkrut. Perusahaan telah memberi gambaran yang salah tentang kinerja perusahaan dengan cara memalsukan milyaran bisnis rutin sebagai belanja modal, sehingga labanya overstated sebesar $11 milyar pada awal 2002. Perusahaan juga meminjamkan uang lebih dari $400 juta kepada Chief Executive Officer (CEO)-nya waktu, Bernard Ebbers, untuk menutupi kerugian perdagangan pribadinya. Ironisnya meski di dakwa telah melakukan pemalsuan, konspirasi dan laporan keuangan yang salah, mantan CEO WorldCom tersebut mengaku tidak bersalah (Mehta, 2003; Klayman, 2004; Reuters, 2004).


2. Dalam Negeri

PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar.

Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001. Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan tersebut.

Selanjutnya diikuti dengan pemberitaan di harian Kontan yang menyatakan bahwa Kementerian BUMN memutuskan penghentian proses divestasi saham milik Pemerintah di PT KAEF setelah melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan (overstated) dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002. Dimana tindakan ini terbukti melanggar Peraturan Bapepam No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan poin 2 – Khusus huruf m – Perubahan Akuntansi dan Kesalahan Mendasar poin 3) Kesalahan Mendasar, sebagai berikut:

“Kesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan atau kelalaian. Dampak perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasar harus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali (restatement) untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode. Pengecualian dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa transisi penerapan standar akuntansi keuangan baru”.


Analisis

Sebagai akuntan hendaklah menjunjung tinggi kejujuran dan independensi dalam mengemban tugas sebagai akuntan, terlebih sebagai KAP. Hasil dari audit yang dilakukan oleh KAP sangat berpengaruh terhadap banyak orang, sehingga hasil yang dikemukakan haruslah sebenar-benarnya agar tidak merugikan banyak pihak.
Tidak akan terjadi suatu kecurangan jika tidak ada kesempatan untuk berbuat curang, begitu pula dalam dunia akuntansi, sehingga akan lebih meminimalisir jika sistem dibuat sedemikian rupa hingga tidak ada celah untuk terjadinya suatu kecurangan.