A.
PENGERTIAN HARAPAN.
Setiap
manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai
harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.
A. Nilai-nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan
Dalam hasil
budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang
dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain
terdapat nilai budaya meliputi:
a. nilai kejuangan dan semangat pengorbanan,
yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat,
seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll
b. nilai kerumahtanggaan
yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.
c. Nilai kemandirian kaum wanita
Yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
B. Makna Harapan
Harapan
berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Yang
mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus
asa. Tanpa harapan manusia tidak artinya sebagai manusia. Manusia yang tak
mempunyai harapan berarti tak dapat diharapakan lagi.
Menurut
kodratnya dalam diri manusia ada dorongan yakni dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup. Dorongan kodrat itu ialah menangis, tertawa, berpikir,
berkata, bercinta, mempunyai keturunan dan lain sebagainya. Kebutuhan
hidup ialah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah : pengan,
sandang dan papan. Sedangkan kebutuhan rohani meliputi : kebahagiaan,
kesejahteraan, kepuasan hiburan dan lain sebagainya.
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Abraham
Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau disebut juga 5
harapan manusia, yaitu;
1.harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2.harapan untuk memperoleh keamanan
3.hak untuk mencintai dan dicintai
4.harapan diterima lingkungan
5.harapan memperoleh perwujudan cita-cita
C. Makna Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya
mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia.
Maka
kepercayaan dapat dibedakan atas :
1.
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan
pada diri sendiri itu perlu ditanamkan dalam setiap pribadi manusia. Percaya
pada diri sendiri pada hakikatnya percaya pada TuhanYang Maha Esa. Percaya pada
diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu
mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.
Kepercayaan kepada orang lain
Percaya pada
orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru atau siapa
saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata
hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang
yang berjanji sesuatu itu dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang
lain, apa lagi membuat janji kepada orang lain.
3.
Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu
bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti
keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena
merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.
Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat tidak mempunyai
kepercayaan Tuhannya, sebab tidak ada lagi tali penghubung yang mengalirkan
daya kekuatannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar dapat pertolongan
dari-Nya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu
menyertai manusia.